Menurut
Karl dan Fair suku bunga adalah pembayaran bunga tahunan dari suatu pinjaman,
dalam bentuk persentase dari pinjaman yang diperoleh dari jumlah bunga yang
diterima tiap tahun dibagi dengan jumlah pinjaman. Pengertian suku bunga adalah
harga dari pinjaman.Suku bunga dinyatakan sebagai persentase uang pokok per
unit waktu.Bunga merupakan suatu ukuran harga sumber daya yang digunakan oleh
debitur yang harus dibayarkan kepada kreditur.
1.
Fungsi Suku Bunga
Adapun fungsi
suku bunga menurut adalah :
a.
Sebagai
daya tarik bagi para penabung yang mempunyai dana lebih untuk diinvestasikan.
b.
Suku
bunga dapat digunakan sebagai alat moneter dalam rangka mengendalikan penawaran
dan permintaan uang yang beredar dalam suatu perekonomian. Misalnya, pemerintah
mendukung pertumbuhan suatu sektor industri tertentu apabila
perusahaan-perusahaan dari industri tersebut akan meminjam dana. Maka
pemerintah memberi tingkat bunga yang lebih rendah dibandingkan sektor lain.
c.
Pemerintah
dapat memanfaatkan suku bunga untuk mengontrol jumlah uang beredar. Ini
berarti, pemerintah dapat mengatur sirkulasi uang dalam suatu perekonomian.
2.
Pengukuran Tinggkat Bunga
Instrument pasar utang di bagi menjadi
empat jenis, yaitu pinjaman sederhana, pinjaman dengan pembayaran tetap,
obligasi kupon, dan obligasi tanpa kupon atau obligasi diskonto.Keempat
instrument pasar utang ini dapat digunakan untuk mengukur tingkat bunga.Tingkat
bunga pasar utang berbeda dengan tingkat bunga bank sentral karena tingkat
bunga bank sentral merupakan salah satu instrument kebijakan moneter, tetapi
tingkat bunga bank sentral terintegrasi dengan tingkat bunga pasar utang.
a.
Pinjaman Sederhana
Pinjaman
sederhana ( simple loan ) adalah
sejumlah pinjaman debitur yang dibayar kembali pada waktu jatuh tempo ditambah
bunga pinjaman. Dari pinjaman sederhana tingkat bunga dihitung sebagai berikut
:
R = (TP – LV)/
LV x 100 %
Dimana :
R = tingkat bunga nominal
TP = total pembayaran
LV = nilai pinjaman
Misalkan
bank membuat pinjaman sederhana terhadap pelanggan atau debitur bank senilai
Rp. 100 juta dengan waktu jatuh tempo satu tahun.Debitur atau pelanggan bank
tersebut membayar kembali pinjaman ditambah bunga sebesar Rp. 110 juta sesudah
satu tahun.Berdasarkan persamaan di atas, tingkat bunga dari pinjaman tersebut
adalah 10 persen per tahun.
b.
Pinjaman Pembayaran Tetap
Pinjaman
pembayaran tetap ( fixed payment loan )
adalah sejumlah pinjaman debitur yang dibayar setiap periode di tambah bunga
pinjaman dengan jumlah tetap, biasanya per bulan. Masalah dalam pinjaman
pembayaran tetap adalah menentukan pembayaran tetap awal tahun. Formula
pinjaman pembayaran tetap adalah :
LV = FP/(1+R)
+ FP/(1+R)2 + … + FP/(1+R)T
LV =
FP x (1-1/(1+R)T)/R
Di
mana:
FP = jumlah pembayaran
tetap
T = periode waktu jatuh
tempo
Misalkan
bank memberikan pinjaman sebesar Rp. 100 juta dengan pembayaran tetap selama 20
tahun dan tingkat bunga 12 persen per tahun. Jumlah pembayaran tetap per tahun
selama 20 tahun adalah Rp. 13,388 juta atau Rp. 1,116 juta per bulan [ 100 =
(FP/0,12) x (1-1/1,1220 .
c.
Obligasi Kupon
Obligasi
kupon ( cupon bond ) artinya penerbit
atau penjual obligasi membayar bunga tetap (coupon
payment ) kepada pemegang obligasi setiap tahun dan nilai nominal pada
waktu jatuh tempo. Masalah umum pada obligasi kupon, dimana system pembayaran
hamper sama dengan pinjaman pembayaran tetap, yaitu :
P = C/(1+R) +
C/(1+R)2 + … + C/(1+R)n + F/(1+R)T
P = C x (1-1/(1+R)T)/R
+ F/(1+R)T
Dimana
:
P =
harga obligasi kupon
C =
kupon obligasi
F =
nilai nominal obligasi
d.
Obligasi Tanpa kupon atau Obligasi
Diskonto
Obligasi
diskonto ( discount bond atau
zero-coupond bond ) adalah obligasi tanpa kupon yang dibeli dibawah harga
nominal dan dibayar kembali besar nominal sesudah jatuh tempo. Metode
perhitungan tingkat bunga dari obligasi diskonto atau tanpa kupon mirip dengan
perhitungan pinjaman sederhana, yaitu :
R = (F – P) /
P
Misalkan bila nominal dari satu tahun obligasi
jangka pendek pemerintah sebesar Rp. 5 juta dengan harga pembelian Rp. 4,5
juta. Tingkat bunga berdasarkan Persamaan di atas adalah 11,11 persen
[(5-4,5)/4,5].
Dari
contoh diatas di tunjukan bahwa harga obligasi dengan tingkat bunga berhubungan
negative. Jika tingkat bunga naik maka harga obligasi turun, sebaliknya jika
tingkat bunga turun maka harga obligasi naik
3.
Ukuran Lain Dari Tinggkat Bunga
Pengukuran
tingkat bunga paling akurat adalah tingkat hasil jatuh tempo atau YTM. Ukuran
lain dari tingkat bunga ada 2 yaitu Current
yield[RC] dan yield on a
discount basis atau discount yield[RDB]
masing – masing adalah :
Rc = C/P
RDB =
(F – P) /F x 360/ Hari jatuh
tempo
4.
Tingkat Bunga Nominal Dan Riil
Suku
bunga nominal adalah suku bunga yang bisa kita lihat di bank atau media
cetak.Suku bunga nominal cenderung naik seiring dengan angka inflasi.
Suku
bunga riil adalah suku bunga setelah dikurangi dengan inflasi ( suku bunga riil
= suku bunga nominal – ekspektasi inflasi).
Persamaan
fisher menjelaskan bahwa tingkat bunga nominal adalah tingkat bunga riil di
tambah ekspektasi inflasi, yaitu :
1 + R = (1 + r)(1 + π c)
1 + R = 1 + r + π c + rπ c
, dimana rπc ≈ 0
R = r + π c atau r = R - π c
Dimana
:
r = tingkat bunga riil
R = tingkat bunga nominal
π c = tingkat ekspektasi inflasi
Perbedaan tingkat bunga riil dan tingkat bunga nominal penting
karena tingkat bunga riil menjelaskan biaya riil dari pinjaman dan merupakan
indicator penting untuk intensif meminjam dan member pinjaman. Sejalan dengan
pengertian tingkat bunga riil maka tingkat bunga nominal merupakan ukuran dari
pertumbuhan uang .obligasi dimana pembayaran tingkat kupon dan pokok utang
disesuaikan dengan perubahan tingkat inflasi disebut obligasi berindeks.
Posting Komentar