Selamat Datang di Blog Red3Land Dan Terimah Kasih Atas Kunjungannya

Minggu, 30 September 2012

PENGERTIAN TINGKAT BUNGA


Menurut Karl dan Fair suku bunga adalah pembayaran bunga tahunan dari suatu pinjaman, dalam bentuk persentase dari pinjaman yang diperoleh dari jumlah bunga yang diterima tiap tahun dibagi dengan jumlah pinjaman. Pengertian suku bunga adalah harga dari pinjaman.Suku bunga dinyatakan sebagai persentase uang pokok per unit waktu.Bunga merupakan suatu ukuran harga sumber daya yang digunakan oleh debitur yang harus dibayarkan kepada kreditur.
1.         Fungsi Suku Bunga
Adapun fungsi suku bunga menurut adalah :
a.         Sebagai daya tarik bagi para penabung yang mempunyai dana lebih untuk  diinvestasikan.
b.        Suku bunga dapat digunakan sebagai alat moneter dalam rangka mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu perekonomian. Misalnya, pemerintah mendukung pertumbuhan suatu sektor industri tertentu apabila perusahaan-perusahaan dari industri tersebut akan meminjam dana. Maka pemerintah memberi tingkat bunga yang lebih rendah dibandingkan sektor lain.
c.         Pemerintah dapat memanfaatkan suku bunga untuk mengontrol jumlah uang beredar. Ini berarti, pemerintah dapat mengatur sirkulasi uang dalam suatu perekonomian.
2.         Pengukuran Tinggkat Bunga
Instrument pasar utang di bagi menjadi empat jenis, yaitu pinjaman sederhana, pinjaman dengan pembayaran tetap, obligasi kupon, dan obligasi tanpa kupon atau obligasi diskonto.Keempat instrument pasar utang ini dapat digunakan untuk mengukur tingkat bunga.Tingkat bunga pasar utang berbeda dengan tingkat bunga bank sentral karena tingkat bunga bank sentral merupakan salah satu instrument kebijakan moneter, tetapi tingkat bunga bank sentral terintegrasi dengan tingkat bunga pasar utang.
a.        Pinjaman Sederhana
Pinjaman sederhana ( simple loan ) adalah sejumlah pinjaman debitur yang dibayar kembali pada waktu jatuh tempo ditambah bunga pinjaman. Dari pinjaman sederhana tingkat bunga dihitung sebagai berikut :
R = (TP – LV)/ LV x 100 %
Dimana :
R    =  tingkat bunga nominal
TP  =  total pembayaran
LV  =  nilai pinjaman
Misalkan bank membuat pinjaman sederhana terhadap pelanggan atau debitur bank senilai Rp. 100 juta dengan waktu jatuh tempo satu tahun.Debitur atau pelanggan bank tersebut membayar kembali pinjaman ditambah bunga sebesar Rp. 110 juta sesudah satu tahun.Berdasarkan persamaan di atas, tingkat bunga dari pinjaman tersebut adalah 10 persen per tahun.
b.        Pinjaman Pembayaran Tetap
Pinjaman pembayaran tetap ( fixed payment loan ) adalah sejumlah pinjaman debitur yang dibayar setiap periode di tambah bunga pinjaman dengan jumlah tetap, biasanya per bulan. Masalah dalam pinjaman pembayaran tetap adalah menentukan pembayaran tetap awal tahun. Formula pinjaman pembayaran tetap adalah :
LV = FP/(1+R) + FP/(1+R)2 + … + FP/(1+R)T
LV  = FP  x (1-1/(1+R)T)/R
Di mana:
FP   = jumlah pembayaran tetap
T     = periode waktu jatuh tempo
Misalkan bank memberikan pinjaman sebesar Rp. 100 juta dengan pembayaran tetap selama 20 tahun dan tingkat bunga 12 persen per tahun. Jumlah pembayaran tetap per tahun selama 20 tahun adalah Rp. 13,388 juta atau Rp. 1,116 juta per bulan [ 100 = (FP/0,12) x (1-1/1,1220 .
c.         Obligasi Kupon
Obligasi kupon ( cupon bond ) artinya penerbit atau penjual obligasi membayar bunga tetap (coupon payment ) kepada pemegang obligasi setiap tahun dan nilai nominal pada waktu jatuh tempo. Masalah umum pada obligasi kupon, dimana system pembayaran hamper sama dengan pinjaman pembayaran tetap, yaitu :
P = C/(1+R) + C/(1+R)2 + … + C/(1+R)n + F/(1+R)T
P = C x (1-1/(1+R)T)/R + F/(1+R)T
Dimana :
P = harga obligasi kupon
C = kupon obligasi
F = nilai nominal obligasi
d.        Obligasi Tanpa kupon atau Obligasi Diskonto
Obligasi diskonto ( discount bond atau zero-coupond bond ) adalah obligasi tanpa kupon yang dibeli dibawah harga nominal dan dibayar kembali besar nominal sesudah jatuh tempo. Metode perhitungan tingkat bunga dari obligasi diskonto atau tanpa kupon mirip dengan perhitungan pinjaman sederhana, yaitu :
R = (F – P) / P
Misalkan bila nominal dari satu tahun obligasi jangka pendek pemerintah sebesar Rp. 5 juta dengan harga pembelian Rp. 4,5 juta. Tingkat bunga berdasarkan Persamaan di atas adalah 11,11 persen [(5-4,5)/4,5].
Dari contoh diatas di tunjukan bahwa harga obligasi dengan tingkat bunga berhubungan negative. Jika tingkat bunga naik maka harga obligasi turun, sebaliknya jika tingkat bunga turun maka harga obligasi naik
3.         Ukuran Lain Dari Tinggkat Bunga
Pengukuran tingkat bunga paling akurat adalah tingkat hasil jatuh tempo atau YTM. Ukuran lain dari tingkat bunga ada 2 yaitu Current yield[RC] dan yield on a discount basis atau discount yield[RDB] masing – masing adalah :
Rc = C/P
RDB = (F – P) /F x 360/ Hari jatuh tempo
4.         Tingkat Bunga Nominal Dan Riil
Suku bunga nominal adalah suku bunga yang bisa kita lihat di bank atau media cetak.Suku bunga nominal cenderung naik seiring dengan angka inflasi.
Suku bunga riil adalah suku bunga setelah dikurangi dengan inflasi ( suku bunga riil = suku bunga nominal – ekspektasi inflasi).
Persamaan fisher menjelaskan bahwa tingkat bunga nominal adalah tingkat bunga riil di tambah ekspektasi inflasi, yaitu :
1 + R = (1 + r)(1 + π c)
1 + R = 1 + r + π c  + rπ c , dimana rπc ≈ 0
R = r + π c  atau r = R - π c
Dimana :
r  = tingkat bunga riil
R = tingkat bunga nominal
π c = tingkat ekspektasi inflasi
Perbedaan tingkat bunga riil dan tingkat bunga nominal penting karena tingkat bunga riil menjelaskan biaya riil dari pinjaman dan merupakan indicator penting untuk intensif meminjam dan member pinjaman. Sejalan dengan pengertian tingkat bunga riil maka tingkat bunga nominal merupakan ukuran dari pertumbuhan uang .obligasi dimana pembayaran tingkat kupon dan pokok utang disesuaikan dengan perubahan tingkat inflasi disebut obligasi berindeks.

Posting Komentar

Next Prev home