Karbohidrat
adalah senyawa kompleks yang terdiari atas unsur karbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O) dengan rumus molekul CnH2nOn.
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Pada respirasi sel, satu
gram molekul karbohidrat menghasilkan energi ± 4,1 kilokalori, serta
menghasilkan gas CO2 dan uap air.
Hasil pemecahan
karbohidrat berupa glukosa yang merupakan bagian penting dalam reaksi kompleks.
Energi dalam bentuk ATP akan dihasilkan dalam setiap reaksi pemecahan glukosa. Kebutuhan karbohidrat
dalam tubuh sekitar 40%. Karbohidrat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
1.
Monosakarida (Gula Sedarhana)
Monosakarida
mempunyai rumus umum Cn(H2O)n. Penamaan
karbohidrat berdasarkan pada jumlah karbon yang terkandung di dalamnya, contoh
triosom mengandung 3 atom karbon (misalnya gliseraldehida dan hidroksi aseton),
tetrosa mengandung 4 atom karbon (misalnya ribose dan deoksiribosa), heksosa
mengandung 6 atom karbon (misalnya glukosa, fruktosa, mannosa, dan glaktosa),
dan sedoheptulosa mengandung 7 atom karbon.
Semua
monosakarida merupakan gula preduksi dan paling mudah diserap oleh darah (dalam
tubuh). semua monosakarida larut dalam air dan umumnya berasa manis.
1. Glukosa atau Gula Anggur
Glukosa (gula anggur) terdapat ada
buah-buahan, madu, biji, akar, dan, dan di dalam darah. Glukosa paling mudah
dibakar pada respirasi sel, yaitu proses yang menghasilkan energy, CO2,
dan uap air. Pada jaringan otot, energi digunakan untuk menggerakkan dan
menghangatkan tubuh. Darah seseorang dalam keadaan normal mengandung 70 sampai
100 mg glukosa per 100 ml darah. Apabila kadar glukosa lebih tinggi dari harga
normal, dinamakan hiperglikemia.
Apabila kadar glukosa lebih rendah dari harga normal, dinamakan hipoglikemia.
2. Fruktosa atau Gula Buah
Fruktosa (gula
buah) terdapat pada buah-buahan dan madu. Pada madu, fruktosa bercampur dengan
glukosa. Rasa fruktosa (gula buah) paling manis.
3. Galaktosa
2.
Disakarida (Gula Kompleks)
Disakarida
mempunyai rumus molekul C12H22O11. Disakarida
terdiri atas heksosa yang kekurangan satu molekul air. Contoh-contoh disakarida
seperti berikut.
a.
Sukrosa
atau Gula Tebu
Sukrosa terdapat
dalam buah, batang, dan biji yang manis pada tumbuhan tingkat tinggi. Sukrosa
tersusun atas glukosa dan fruktosa. Hal ini terbukti pada proses hidrolisis
menggunakan asam atau dengan enzim sukrase, dihasilkan glukosa dan fruktosa. Sukrosa bukan gula pereduksi.
b.
Laktosa
atau Gula Susu
Laktosa (gula
susu) terdapat pada air susu hewan mamalia. Laktosa tersusun atas glukosa dan
galaktosa. Pada proses hidrolisis menggunakan asam atau enzim laktase,
dihasilkan glukosa dan galaktosa. Laktosa merupakan gula
preduksi.
c.
Maltosa
Maltosa terdapat
pada biji barli yang sedang berkecambah. Biji barli adalah sejenis padi-padian
yangdigunakan sebagai bahan pembuat bird an wiski. Pada proses hidrolisis maltosa
menggunakan asam atau enzim maltase, dihasilkan dua molekul glukosa. Maltosa juga merupakan gula preduksi.
3.
Polisakarida (karbohidrat Kompleks)
Polisakarida
tersusun oleh beberapa monosakarida. Oleh karna itu, polisakarida merupakan
karbohidrat kompleks. Apabila dimasukkan ke dalam air, polisakarida menjadi
larutan koloid atau tidak larut sama sekali. Polisakarida bukan preduksi dan
tidak berasa manis. Contoh polisakarida, yaitu pati (amilum), glikogen, dan
selulosa.
a. Pati
(amilum)
Pati merupakan
makanan cadangan pada biji, akar, batang, umbi, dan kormus. Apabila pati
dihidrolisis dengan air mendidih yang dibubuhi asam, akan terbentuk
maltosa dan kemudian menjadi glukosa. Pati dalam keadaan dingin tidak
larut dalam air, tetapi didalam air mendidih larut dan ketika dingin membentuk
jeli.
Makanan yang
mengandung pati merupakan sumber karbohidrat. Didalam proses pencernaan
makanan, amilum dipecah menjadi maltosa dengan bantuan enzim amilase.
b. Glikogen
Glikogen terdapat
pada liver (hati) dan otot hewan vertebrata. Glikogen sering dinamakan pati hewan (animal starch) karena biasanya menjadi substansi makanan cadangan.
Pada proses hidrolisis menggunakan asam atau enzim diastase, glikogen
menghasilkan maltosa yang kemudian
menjadi glukosa. Glikogen dapat diubah
menjadi glukosa, begitu pula sebaliknya.
c. Selulosa
Selulosa
merupakan bagian pokok dinding sel tumbuhan. Selulosa tidak dapat dicerna oleh
alat-alat pencernaan mamalia, kecuali pada hewan memamah biak karena di dalam
saluran pencernaannya hidup bakteri dan protozoa yang mampu mencerna selulosa.
Selulosa bersifat tidak larut dalam air maupun pelarut organik, dan di dalam
tubuh merangsang otot disaluran pencernaan makanan.
Makan makananan
yang mengandung selulosa (berserat ) dapat memperlancar proses pencernaan,
mencegah ganguan pada proses pencernaan, dan mencegah sembelit.
Karbohidrat dalam
tubuh memiliki beberap fungsi berikut.
a.
sebagai
sumber energi. Beberap organ tubuh (otak, lensa mata, dan sel saraf) sumber
energinya adalah glukosa dan tidak dapat digantikan oleh sumber energi lain.
b.
Membantu
proses penyerapan kalsium, misalnya laktosa.
c.
Menjaga
keseimbanagan asam dan basa, serta pembentukan cadangan sel, jaringan, dan
organ tubuh.
d.
Berperan
penting dalam penurunan sifat, misalnya ribose
(karbohidrat beratom C5) yang merupakan koponen asam nukleat (DNA, RNA).
e.
Bahan
pembentuk senyawa kimia lain, misalnya lemak
dan protein.
Di
dalam tubuh, karbohidrat menglalami metabolisme. Hasil pencernaan karbohidrat
berupa monosakarida, glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Hasil pencernaan itu
akan diserap oleh kapiler jonjot usus, kemudian diangkut ke hati oleh vena portae hepatis.
Fruktosa
dan galaktosa diubah menjadi glukosa, kemudian di dalam hati diubah menjadi
glikogen. Perubahan glukosa menjadi glikogen merupakan usaha tubuh untuk
menjaga keseimbangan gula darah. Bila terjadi kelebihan glukosa dalam darah,
kelebihan glukosa tersebut akan disimpan dalam otot dan hati dalam bentuk
glikogen.
Tubuh
hanya dapat menyimpan glikogen sebanyak 108 gram dalam hati dan 125 gram dalam
otot. Bila glukosa masih berlebih dalam tubuh, akan diubah menjadi lemak dan
disimpan dalam jaringan lemak. Bila dalam tubuh kekurangan glukosa, glikogen
akan diubah menjadi glukosa. Glukosa kemudian mengalami proses oksidasi.
Oksidasi glukosa berlangsung dalam tiga tahap berikut.
a)
Daur
Glikolisis
Glikolisis adalah
proses prombakan molekul glukosa (6C) menjadi asam piruvat (3C) dengan bantuan
enzim, yang sebelumnya didahului dengan pembentukan senyawa fosfat. Asam
piruvat masuk dalam masuk siklus krebs, setelah dirombak menjadi asetil Ko A.
b)
Daur
Krebs
Pada tahap ini
asetil Ko A akan mengalami serangkaian reaksi dengan hasil akhir asam
oksaloasetat. Selama siklus ini berlangsung terjadi pembentukan enenrgi (ATP)
dan pelepasan elektron (sehingga menghasilkan ion H+). Ion H+
yang terbentuk dari daur krebs dan glikolisis akan dibawa ke sistem transpor
elektron.
c)
Transpor
Elektron
Transpor elektron
berakhir setelah elektron bersama-sama dengan ion H+ bereaksi dengan
oksigen sehingga terbentuk H2O.
Posting Komentar