Protein terdiri
atas unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), dan nitrogen (N). beberapa
protein juga mengandung sulfur (S) dan fosfor (P). Oleh karna itu, protein
merupakan substansi kompleks.
Beberapa fungsi
protein dalam tubuh sebagai berikut.
1)
Untuk pertumbuhan, perbaikan, dan
pememliharaan sel-sel tubuh.
2)
Penyusunan hormon, enzim, zat antibodi,
dan organel lainnya.
3)
Merupakan sumber enenrgi, setiap 1
gram protein menghasilkan energi sebesar ± 4,1 kalori.
4)
Menjaga keseimbangan asam basa dan
cairan dalam tubuh.
Berdasarkan asalnya, protein dapat dibedakan menjadi dua sebagai
berikut.
1)
Protein
hewani, berasal dari hewan. Umumnya mengandung
protein yang lengkap terdapat pada ikan, daging, susu, telur, larva, serangga,
lebah, belalang, laron, kepompong, dan lain-lain.
2)
Protein
nabati, berasal dari tumbuh-tumbuhan. Protein nabati
terdapat pada kacang-kacangan, sayuran, dan biji-bijian. Pada umumnya protein
nabati megandung protein yang tidak lengkap, kecuali pada kacang-kacangan yaitu
kedelai.
1.
Asam
Amino
Asam
amino merupakan senyawa terkecil penyusunan protein. Asam amino utama ada 20
macam. Atas dasar kebutuhan tubuh, asam amino dibedakan menjadi dua sebagai
berikut.
a) Asam
amino esensial atau asam amino kelas satu, merupakan
asam amino yang diperlukan tubuh yang diperoleh dari luar tubuh, antara lain:
arginin, fenilalanin, histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin, threonin,
triptofan, dan valin.
b) Asam
amino nonesensial,
merupakan asam amino yang dapat disentisesis tubuh, antara lain: alanin,
asparigin, asam aspartat, asam glutamate, glutamin, glisin, prolin, serin,
sistin, sistein, tirosin, dan tiroksin.
Makanan yang dikatakan mengandung protein lengkap bila dalam makanan
tersebut terkandung semua asam amino esensial. Protein lengkap ini dapat
dijumpai pada makanan yang berasal dari hewan, seperti daging dan susu. Protein tidak lengkap adalah protein
yang kekurangan satu atau lebih asam amino esensial, misalnya protein yang
terdapat dalam sayuran dan buah-buahan.
Kebutuhan seseorang akan protein akan ditentukan oleh beberapa
faktor yaitu berat badan, usia, dan jenis kelamin. Kelebihan protein tidak
dapat disimpan dalam tubuh. Oleh karna itu, setelah mengalami proses
metabolisme dalam usus, protein dan senyawa yang mengandung N akan dieksresikan
melalui ginjal. Penyakit akibat kekurangan gizi terutama karbohidrat dan
protein disebut kwasiorkor. Hongeroedem (busung lapar) juga penyakit
kurang gizi, tetapi ditandai dengan perut menggelumbung.
2.
Metabolisme
Protein
Protein
dalam tubuh akan mengalami hidrolisis menjadi asam amino dengan bantuan enzim
protease. Selanjutnya, asam amino terserap oleh kapiler darah pada jonjot usus,
kemudian diangkut ke hati melalui vena portae hepatis, selanjutnya diangkut ke jantung
dan diedarkan ke seluruh jaringan tubuh.
Asam
amino hasil penguraian protein yang tidak mengandung nitrogen, dalam tubuh akan
diubah menjadi glukosa dan glikogen, kemudian akan mengalami proses seperti
pada karbohidrat dan lemak. Bila senyawa ini dioksidasi akan menghasilkan
energi, CO2, dan H2O.
Metabolisme
asam amino akan terjadi melalui proses dekarboksilasi, yaitu pemisahan gugus
karboksil dari asam amino, sehingga terjadi ikatan baru yang merupakan senyawa
perantara yang masih mengandung nitrogen (N), misalnya NH3, NH4,
dan OH.
Hasil
akhir metabolisme asam amino berupa energi, senyawa H2O, NH4OH,
CO2, dan NH3. H2O dan CO2 dikeluarkan melalui
paru-paru saat ekspirasi. NH3 merupakan racun yang sangat
membahayakan sel tubuh.
Oleh
karna itu, sebelum zat tersebut dikeluarkan dari tubuh, terlebih dahulu diubah
menjadi zat yang tidak membahayakan tubuh, yaitu menjadi urea. Selanjutnya,
urea dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk urine.
Posting Komentar