Model permintaan uang bertujuan untuk
mengembangkan pengertian tentang faktor-faktor penentu permintaan uang, fungsi
uang sebagai alat tukar, dan optimalisasi jumlah permintaan uang. Karakteristik
permintaan uang menjelaskan hubungan permintaan uang dengan jumlah transaksi
dan biaya memegang uang, atau tingkat bunga dan inflasi merupakan pusat
perhatian dari analisis permintaan uang.
1.
Model Dasar Permintaan Uang
Model dasar permintaan uang riil
memperhatikan tujuan individu untuk memegang uang, yaitu tujuan transaksi,
berjaga-jaga, dan spekulasi. Model dasar permintaan uang diformulasikan sebagai
berikut:
dimana:
t = periode waktu
M =
permintaan uang nominal
P
= tingkat harga umum
L
= likuiditas
y
= pendapatan riil
R
= tingkat bunga nominal
Dari model dasar ini diketahui bahwa artinya permintaan uang naik jika pendapatan riil naik dan
permintaan uang turun jika tingkat bunga nominal naik.
Kendala anggaran
intertemporal adalah kedala anggaran setiap periode sampai periode tak
berhingga, yang menjelaskan bahwa peningkatan harga akan meningkatkan
permintaan uang nominal untuk mengimbangi jumlah konsumsi atau transaksi riil.
2.
Pengembangan Model Permintaan Uang
Unsur ketidakpastian menyebabkan individu
menentukan keputusan untuk memegang stok uang kas dan aset keuangan lainnya,
yaitu obligasi, saham, deposito, dan pinjaman sistem perbankan pada periode
tertentu.
Respons positif dari
permintaan uang untuk spekulasi obligasi atau aset keuangan lainnya terhadap
inflasi disebut dampak Tobin. Oleh sebab itu, unsur ketidakpastian dan
preferensi mengonsumsi individu atau rumah tangga akan menentukan permintaan
uang untuk transaksi, berjaga-jaga, dan spekulasi.
Model permintaan uang untuk tujuan
spekulasi dengan pendekatan teori persediaan (inventory theory approach) berkembang kemudian. Model Baumol-Tobin
menimbulkan dua kemungkinan, yaitu endowment
awal sebagai uang dan endowment awal
sebagai aset keuangan lainnya. Secara
periodik model permintaan uang Baumol-Tobin dapat didefenisikan sebagai
berikut:
dimana:
C = biaya transaksi
Y =
output agregat
R =
tingkat bunga nominal
Keseimbangan umum dari Baumol-Tobin
menjelaskan tiga hal penting, yaitu: pengaruh permintaan uang terhadap konsumsi
dan tabungan, karakteristik permintaan uang, dan pengaruh pertumbuhan uang
terhadap alokasi riil perekonomian.
3.
Model Permintaan Uang Secara Empiris
Fungsi permintaan uang secara empiris
tidak hanya ditentukan oleh permintaan uang setiap periode akan tetapi juga
ditentukan oleh unsur ketidakpastian terhadap tingkat bunga dan tingkat harga.
Adanya unsur ketidakpastian mengakibatkan penyesuaian terhadap permintaan uang,
yaitu:
Tiga faktor penting penentu permintaan
uang riil, yaitu tingkat pendapatan riil, tingkat konsumsi riil, dan tingkat
harga umum. Peningkatan pendapatan riil, konsumsi riil rumah tangga dan tingkat
harga umum akan meningkatkan skedul permintaan uang. Sebaliknya penurunan
pendapatan riil, konsumsi riil, dan harga umum akan menurunkan skedul
permintaan uang.
4.
Model Kecepatan Perputaran Uang
Kecepatan perputaran
uang merupakan rasio pendapatan nominal terhadap stok uang nominal, yaitu:
Persamaan di atas
menjelaskan bahwa kecepatan perputaran uang tidak terlepas dari pendapatan riil
dan tingkat bunga. Respons kecepatan perputaran uang tehadap pendapatan riil
dan tingkat bunga nominal adalah positif atau peningkatan pendapatan riil dan
tingkat bunga nominal akan meningkatkan kecepatan
perputaran uang. Dengan kata lain kecepatan perputaran uang tidak konstan
tetapi ditentukan oleh faktor-faktor penentu permintaan uang.
Posting Komentar