Model penawaran uang bertujuan menganalisis
factor-faktor penentu penawaran uang. Penawaran uang merupakan otoritas moneter
akan tetapi otoritas meneter tidak mampu mengendalikan penawaran uang sacara
total. Perilaku bank-bank komersial
dalam mengelolah aset dan kewajibannya turut memengeruhi penawaran uang.
Permasaahannya adalah instrument mana yang paling efektif dalam pengendalian
penawaran uang, apakah instrument dalam arti luas paling luas atau high-powered
money atau instrument tingkat bunga?.
1.
Model Dasar Penawaran Uang
Jumlah stok uang oleh bank sentral merupakan penjualan
mata uang [C] dengan deposito giro bank-bank komersial [D], yaitu:
Aspek
paling penting dari perilaku bank-bank komersial adalah menentukan rasio
cadangan terhadap deposit. Cadangan bank-bank komersial ada dua, yaitu cadangan
wajib (required reserve) dan cadangan lebih (excess reserve). Misalkan giro
wajib minimum merupakan factor proporsi [k] dan cadangan lebih [ER], sehingga:
2.
Pengendalian Stok Uang
Bank sentral
selalu mengantisipasi perubahan pendapatan riil [y] dan tingkat harga umum [P].
Misalkan jumlah stok uang yang diinginkan bank sentral adalah M₁, dan bergantung pada H,k, dan CR. Proses pengendalian
stok uang dilakukan dengan menentukan k dan CR konstann, sehingga rasio
sirkulasi mata uang dengan stok uang dalam arti paling luas adalah:
Gambar 1.1 Faktor-faktor Penentu Penawaran Uang
3.
Model Empiris Permintaan dan Penawaran
Uang di Indonesia
Model permintaan uang
riil [MI/GPI] diformulasikan sebagai fungsi dari output agregat riil [GDP],
tingkat bunga pinjaman [RLN], system perbankan dan tingkat harga umum [GPI].
Sebaliknya model penawaran uang riil [MI/GPI] merupakan fungsi stok dalam arti
paling luas rill [HPM/GPI], tingkat bunga pinjaman [RLN] system perbankan dan
tingkat giro wajib minimum [GWM]. Rasio uang kas dengan total deposit tidak
dimasukkan karena rasio tersebut di luar pengendalian Bank Indonesia. Model
penawaran stok uang riil dan permintaan stok riil [MI/GPI] masing-masing
adalah:
Hasil penaksiran model
permintaan dan penawaran stok uang riil ditunjukkan pada Tabel diatas. Model penawaran stok uang riil [MI/GPI] sesuai dengan
ekspektasi teori dan signifikan secara statistic pada tingkat
persen. Model MI/GPI merupakan fungsi
meningkat dari RLN,CRR dan HPM/GPI, sebaliknya merupakan fungsi turunan dari
GWM. Elastisitas penawaran stok uang terhadap deposit system perbankan dan uang
dalam arti palin luas masing-masing positif 0,507417 persen,negative 0,489185
persen, negative 0,773305 persen, dan positif 1,746073 persen. Oleh sebab itu,
penawaran stok uang lebih riil lebih elastic terhadap uang dalam arti laus
dibandingkan terhadap tingkat bunga pinjaman, tingkat giro wajib minimum, dan
rasio sirkulasi mata uang terhadap deposit system perbankan.
Posting Komentar