Selamat Datang di Blog Red3Land Dan Terimah Kasih Atas Kunjungannya

Jumat, 05 April 2013

Model Penawaran Uang


Model penawaran uang bertujuan menganalisis factor-faktor penentu penawaran uang. Penawaran uang merupakan otoritas moneter akan tetapi otoritas meneter tidak mampu mengendalikan penawaran uang sacara total.  Perilaku bank-bank komersial dalam mengelolah aset dan kewajibannya turut memengeruhi penawaran uang. Permasaahannya adalah instrument mana yang paling efektif dalam pengendalian penawaran uang, apakah instrument dalam arti luas paling luas atau high-powered money atau instrument tingkat bunga?.
1.        Model Dasar Penawaran Uang

Jumlah stok uang oleh bank sentral merupakan penjualan mata uang [C] dengan deposito giro bank-bank komersial  [D], yaitu:
Aspek paling penting dari perilaku bank-bank komersial adalah menentukan rasio cadangan terhadap deposit. Cadangan bank-bank komersial ada dua, yaitu cadangan wajib (required reserve) dan cadangan lebih (excess reserve). Misalkan giro wajib minimum merupakan factor proporsi [k] dan cadangan lebih [ER], sehingga:

2.        Pengendalian Stok Uang
Bank sentral selalu mengantisipasi perubahan pendapatan riil [y] dan tingkat harga umum [P]. Misalkan jumlah stok uang yang diinginkan bank sentral adalah M₁, dan bergantung pada H,k, dan CR. Proses pengendalian stok uang dilakukan dengan menentukan k dan CR konstann, sehingga rasio sirkulasi mata uang dengan stok uang dalam arti paling luas adalah:
 
Gambar 1.1 Faktor-faktor Penentu Penawaran Uang
3.        Model Empiris Permintaan dan Penawaran Uang di Indonesia
Model permintaan uang riil [MI/GPI] diformulasikan sebagai fungsi dari output agregat riil [GDP], tingkat bunga pinjaman [RLN], system perbankan dan tingkat harga umum [GPI]. Sebaliknya model penawaran uang riil [MI/GPI] merupakan fungsi stok dalam arti paling luas rill [HPM/GPI], tingkat bunga pinjaman [RLN] system perbankan dan tingkat giro wajib minimum [GWM]. Rasio uang kas dengan total deposit tidak dimasukkan karena rasio tersebut di luar pengendalian Bank Indonesia. Model penawaran stok uang riil dan permintaan stok riil [MI/GPI] masing-masing adalah:
Hasil penaksiran model permintaan dan penawaran stok uang riil ditunjukkan pada Tabel diatas. Model penawaran stok uang riil [MI/GPI] sesuai dengan ekspektasi teori dan signifikan secara statistic pada tingkat  persen. Model MI/GPI merupakan fungsi meningkat dari RLN,CRR dan HPM/GPI, sebaliknya merupakan fungsi turunan dari GWM. Elastisitas penawaran stok uang terhadap deposit system perbankan dan uang dalam arti palin luas masing-masing positif 0,507417 persen,negative 0,489185 persen, negative 0,773305 persen, dan positif 1,746073 persen. Oleh sebab itu, penawaran stok uang lebih riil lebih elastic terhadap uang dalam arti laus dibandingkan terhadap tingkat bunga pinjaman, tingkat giro wajib minimum, dan rasio sirkulasi mata uang terhadap deposit system perbankan.


Posting Komentar

Next Prev home