Selamat Datang di Blog Red3Land Dan Terimah Kasih Atas Kunjungannya

Senin, 01 Oktober 2012

TEORI EFISIENSI PASAR


1.         Ekspektasi Rasional Pasar Keuangan
Ekspektasi rasional pasar keuangan didasarkan pada asumsi di mana harga sekuritas direfleksikan secara menyeluruh oleh informasi yang tersedia. Tingkat imbal hasil suatu sekuritas adalah jumlah keuntungan modal (capital gain) ditambah pembayaran kas di bagi dengan harga pembelian, yaitu:
RET = C/Pt + (Pt+1 - Pt)/ Pt
Faktor Teori Efisiensi Pasaar Keuangan
Analisis investasi dapat digunakan untuk melihat fakta yang mendukungteori efisiensi pasar.Apakah informasi yang tersedia merefleksikan harga saham, perilaku acak (random-walk) dan keberhasilan analisis teknis? Ada tiga fakta pendukung EMH, yaitu:
a.        Kinerjabaik pada masa lalu dari suatu kesempatan investasi tidak secara otomatis mempunyai kinerja baik pada masa mendatang.
b.        Harga sekuritas tidak selalu direfleksikan oleh informasi yang tersedia hingga harga pasar berbeda dengan harga sebenarnya.
c.         Perilaku acak dari harga sekuritas atau pergerkan harga pada masa mendatang tidak dapat diramalkan, sehingga penggunaan analisisa teknis menjadi penting untuk memahami data harga sekuritas masa lalu dan pola pergerakan tren maupun pola pergerakan siklus.
Penjelasan perilaku acak dari pergerakan harga sekuritas adalah dengan memisahkan harga saham naik 5 pada periode berikutnya.prediksi tingkat keuntungan modal di atas 50 persen per periode.Tingkat imbal hasil terlihat ini jauh lebih tinggi dari tingkst imbal hasil keseimbangan. Teori efisieensi pasar menunjukan bahwa masyarakat akan membeli saham pada harga sekarang. Pembelian akan terhenti ketika prediksi perubahan harga turun mendekati nol. Analisis investasi juga dapat digunakan untuk melihat fakta yang menentang EMH. Ada lima fakta penentang EMH, yaitu:
a.        Efek perusahaan kecil (small-firm effect), yaitu anomaly pada harga sekuritas dimana sekuritas perusahaan kecil memperoleh imbal hasil tidak normal atau abnormal imbal hasil tinggi dan cenderung turun pada periode jangka panjang. Fakta empiris ini dengan jelas melawan reori efisiensi pasar.
b.        Efek bulan januari (January effect), yaitu dampak yang menunjukan bahwa harga saham tidak normal atau abnormal pada bulan Desember ke bulan Jannuari. Harga saham dapat diprediksi dan tidak konsisten dengan perilaku acak (random-walk behavior).
c.         Reaksi berlebihan dari pasar (market overation). Reaksi berlebihan ini sering terjadi karena pengumuman informasi baru.
d.        Fluktusai berlebihan (excessive volatility), yaitu volatilitas berlebihan dari harga sekuliritas sehingga volatilitas harga pasar lebih besar dari volatilitas dasarnya.
e.        Meanrecursive, yaitu jika imbal hasil sekuritas pada saat ini rendah maka imbal hasil pada masa datang cenderung tinnggi, sebaliknya jiak imbal hasil sekuritas tinggi pada saat ini maka imbal hasil pada masa menadatang cenderung tinggi.
2.         Beberapa Aplikasi Ekspektasi Rasional
Salah satu aspek penting dari ekspektasi rasional adalah bahwa nilai satu atau lebih variabel ditentukan oleh kejutan acak dari variabel itu sendiri dan kejutan acak variable lainnya.Aplikasi ekspektasi rasional terhadap pasar keuangan disebut EMH.Implikasi teori ekspektasi rasional ada dua.Pertama, jika ada perubahan variabel, nilasi ekspektasi ari variabel dibentuk sebaik variabel tersebut. Misalkan pergerakan tingkat bunga jangka panjang naik diatas tingkat bunga normal, maka ekspektasi tingkat bunga jangka panjang pada masa datang akan turun ketingkat normal. Kedua, kesalahan peramalan dari ekspektasi rasional mempunyai nilai rata-rata nol dan pada awalnya nilai rata-rata ini tidak dapat di prediksi.
3.         Model Empiris Ekspektasi Rasional di Indonesia
Aplikasi empiris ekspektasi rasional indonesia terdiri atas harga saham, model persamaan simultan permintaan uang dan tingkat harga di Indonesia. Ekspektasi harga saham di Indonesia tidak menunjukan efek bubble atau bootstrap. Implikasinya adalah bahwa inflasi inflasi tinggi di Indonesia akan tersatabilisai ke inflasi yang lebih rendah dalam periodae jangka panjang. Solusi ekspektasi rasional Indonesia adalah harga ditentukan oleh kejutan acak permintaan uang sehingga tingkat harga pada periode merupakan fungsi menurun dari kejutan acak permintaan uang dan tingkat harga periode sebelumnya. Tingkat harga akan semakin rendah dan semakin rendah pada stok uang yang tetap.

Posting Komentar

Next Prev home